Pada dasarnya, gibah tergolong dosa besar dan diimbau agar tidak dilakukan umat Islam. Namun, tidak selamanya gibah itu dilarang. Ketika dipandang bahwa membicarakan keburukan orang lain itu mendatangkan maslahat, ia diperbolehkan untuk dibeberkan ke publik. Secara definitif, gibah adalah membicarakan kejelekan seseorang. Banyaksekali umat Islam yang buta aksara Al-Qur'an atau tidak mahir membaca Al Qur'an, namun mereka membiarkan diri larut dalam buta aksara Al Qur'an. Mereka enggan belajar kepada guru ngaji Al-Qur'an dengan alasan kesibukan atau malu karena usia. Demikian pula, banyak umat Islam yang diberikan keluasan rezeki, namun sulit bersedekah. Inisebagaimana dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 213 dan an-Nisa ayat 29. Menurut Kiai Masyhuril, kegiatan jual beli data juga diperbolehkan selama memenuhi ketentuan hukum syariat. Akan tetapi, dia menilai apabila jual beli data tersebut diketahui melanggar syariat atau diketahui bertujuan merugikan orang lain maka itu tidak diperbolehkan. 1 Mempelajari sejarah perkembangan Islam dari berbagai referensi pendukung. 2. Melakukan pencarian informasi untuk mengetahui peran umat Islam dalam pembangunan bangsa. 3. Menemukan profil tokoh-tokoh muslim serta peran serta mereka. 4. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa umat Islam memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. 5. Diantaranya adalah kaidah " Al-Masyaqqah Tajlibu At-Taisir ". Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu cabang penerapan dari kaidah tersebut, yaitu kaidah Adh-Dharurat Tubihu Al-Mahzhurat, artinya "dalam kondisi darurat, hal-hal yang terlarang dibolehkan". Daftar Isi sembunyikan. 1. Walaupundiperbolehkan untuk menyuap dalam realita sebagaimana di atas, tetapi tetap haram bagi yang menerima suapan tersebut. Namun maksud dari berhak adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya orang yang ahli dalam memegang jabatan tersebut dengan yakin tidak akan berbuat khianat. (=mencuri) oleh Husen. Selama Husen memanfaatkan Kalaitu, dilihatnya sebagian muslimin mulai teledor dalam menjaga fardu lima waktu. Dalam seutas risalah wasiatnya kepada seorang pecinta ia menulis mukaddimah, "Kutorehkan wasiat ini ketika kulihat diriku dan orang-orang sekitarku terkesan mulai keberatan memelihara shalat lima waktu dan berjamaah, serta kian jarangnya orang-orang yang MaknaZalim. Secara bahasa, zalim atau azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Disebutkan dalam Lisaanul Arab:. الظُّلْمُ: وَضْع الشيء في غير موضِعه " Azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya" Secara istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Kesetaraandalam persepektif Islam telah banyak dijelaskan dalam alQuran dan hadis. Al-Ashlu al-'Am fî al-Qadliyyah (hakikat kesetaraan secara umum dalam ketetapan hukum). Rasulullah Saw menjelaskan bahwa al-Ashlu al-'Am yaitu apa yang seharusnya disandarkan sesuai dengan hukum yang ada. Ketika beliau berkata bahwa perempuan setara dengan Hukumanpotong tangan yang ditegaskan dalam Alquran tidak boleh ditukar dengan bentuk hukuman lain yang lebih ringan. M Nurul Irfan dalam buku Fiqih Jinayah menuliskan, hukuman potong tangan telah ditetapkan untuk tindak pidana pencurian. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tangan pencuri akan dipotong jika mencuri sesuatu yang harganya STPQ8. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ustadz, ana sering mendengar beberapa ustadz menyebutkan “mencuri dalam shalat”, saya kurang memahami apa yang dimaksud dengan mencuri shalat itu. Mohon penjelasan ustadz. Syukran. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh DH Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Istilah “mencuri dalam shalat” yang biasa diungkapkan oleh ulama adalah merujuk pada sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Abu Qatadah, “Sejelek-jelek orang yang mencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?” Beliau menjawab, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.” Atau beliau bersabda, “Ia tidak meluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud.” HR. Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani dan al-Hakim Dalam hadits tersebut Rasulullah saw mengkategorikan orang yang shalat tapi tidak menyempurnakannya sebagai pencuri dalam shalat. Di antara tanda pencuri dalam shalat beliau menyatakan, bila ia rukuk dan sujud tidak sempurna; tidak sempurna dalam bacaan dan gerakannya. Ibarat yang Rasul saw tegaskan sebagai bentuk “pencurian” yang paling buruk adalah karena biasanya kita memahami pencuri adalah yang mengambil sesuatu yang bukan haknya, milik orang lain, bukan mengambil milik sendiri. Sementara orang yang mencuri dalam shalatnya sejatinya ia mencuri miliknya sendiri; mencuri ruh dan makna shalatnya. Demikian juga karena ia mencuri yang sejatinya tidak boleh dicuri, yaitu ruh, nilai, makna, ajaran Rasul dalam shalat, yaitu khusyuk, thuma’ninah dengan menjaga kesempurnaan rukuk dan sujud. Sebagaimana Rasulullah saw juga bersabda, “Tidak sah tidak sempurna shalat seseorang, sehingga ia thumaninah ketika rukuk dan sujud.” HR. Abu Daud. Ada ulama yang memahami thumaninah adalah dalam gerakan rukuk dan sujud, yaitu meluruskan punggungnya, dan ada juga yang menyatakan meluruskan punggung dan tenang dalam berdoa dalam rukuk dan sujud. Sayyid Sabiq dalam fiqih sunnah memaknai thumaninah, dengan diam beberapa saat setelah sempurnanya anggota-anggota tubuh dalam gerakan sujud dan rukuk dengan batasan waktu yang diperlukan ketika membaca doa tasbih. Karena pentingnya menjaga kesempurnaan rukuk dan sujud, terkait sujud misalnya, Rasul mengajarkan agar sempurna dengan sempurnanya anggota tubuh dalam sujud. Rasulullah saw bersabda, “Jika seseorang hamba sujud maka ia sujud dengan tujuh anggota tubuhnya, wajah, dua telapak tangan, dua lutut dan dua telapak kakinya.” HR. al-Jamaah kecuali Bukhari Demikian Allah swt menganggap orang shalat bernilai lalai, jika shalatnya hampa dari pemaknaan akan subtansi shalat, yaitu pengagungan Allah swt dan permohonan kepada-Nya QS. al-Ma’un. Karenanya dapat dipahami, bahwa ruh shalat dan kekhusyukan niscaya hilang bila seorang tidak dapat menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Mengingat saat itu diantara subtansi shalat hadir, yaitu pengagungan kepada Allah swt. Dan Allah swt melegitimasikan orang-orang mukmin yang menang di antaranya adalah apabila mereka dapat khusyuk dalam shalatnya 1-2. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang menang dalam shalat, yang menyempurnakan, tidak lalai tapi khusyuk, dan tidak mencuri-curi dalam shalat. Amin. Wallahu’alam. [] Bagaimanakah hukuman mencuri mencopet dan hukuman potong tangan dalam hukum Islam? Allah Ta’ala berfirman, وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. Al Maidah 38 Dari Manshur, dari Hilal bin Yasaf, dari Salamah bin Qais, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ إِنَّماَ هُنَّ أَرْبَعٌ أَنْ لاَتُشْرِكُوْا بِاللهِ شَيْئًا وَلاَ تَقْتُلُوْا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالحَّقِّ وَلاَ تَزْنُوْا وَلاَ تَسْرِقُوْا “Ingatlah bahwa larangan itu ada empat 1 janganlah berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, 2 janganlah membunuh jiwa yang Allah haramkan, 3 janganlah berzina, 4 janganlah mencuri.” HR. Ahmad 4 339, Thabrani 6316-6317. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1759 Dari Urwah bin Zubair, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah berkhutbah dan menyampaikan, أَمَّا بَعْدُ ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ النَّاسَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمِ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ ، وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ، لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا “Amma ba’du Sesungguhnya telah membinasakan umat sebelum kalian, ketika di antara orang-orang terpandang yang mencuri, mereka dibiarkan tidak dikenakan hukuman. Namun ketika orang-orang lemah yang mencuri, mereka mewajibkan dikenakan hukuman hadd. Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, seandainya Fatimah puteri Muhammad mencuri, aku akan memotong tangannya.” HR. Bukhari no. 4304 dan Muslim no. 1688. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ ، يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ ، وَيَسْرِقُ الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ “Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur lalu tangannya dipotong, begitu pula mencuri tali lalu tangannya dipotong.” HR. Bukhari no. 6783 dan Muslim no. 1687 Pencuri yang dikenakan hukum tangan adalah yang sudah mukallaf yaitu baligh dewasa dan berakal tidak gila atau hilang ingatan. Juga hukum potong tangan dikenakan bagi orang yang mengambil barang dengan tujuan untuk dimiliki. Begitu pula pencuri mengambilnya dalam keadaan darurat atau butuh. Begitu pula barang yang dicuri adalah barang bernilai atau berharga. Demikian penjelasan yang diringkas dari Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, terbitan Kementrian Agama Kuwait. Mencuri sendiri bentuknya diam-diam dan bukan terang-terangan, berbeda dengan merampok di jalanan qot’ut thoriq. Adapun yang dipotong adalah pergelangan tangan kanan jika dilakukan pencurian pertama kali. Jika berulang kedua kalinya, maka yang dipotong adalah pergelangan kaki kiri. Jika berulang sampai tiga kiri, maka dikenakan hukuman penjara. Demikian keterangan Syaikh As Sa’di dalam Manhajus Salikin. Semoga bermanfaat. Catatan Hukuman yang kami sebutkan bagi pencuri berlaku jika diterapkan oleh pemerintah yang menegakkan hukum Islam. Hukuman tersebut tidak diterapkan oleh individu atau person tertentu. Jadi tidak boleh ada tindakan main hakim sendiri. — Selesai disusun di Halim Air Port, 9 Jumadal Ula 1436 H menjelang Maghrib Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter RumayshoCom, Instagram RumayshoCom Keput1han saya semakin hilang setelah mengamalkan Nenas Batu !! Hukum Mencuri Dalam Islam Maksud mencuri dari segi syarak Mengambil harta milik orang lain secara sembunyi-sembunyi dari harta yang dijaga dengan syarat-syarat tertentu. Dari definisi mencuri di atas,mencuri adalah mengambil harta secara itu tidak dikatakan mencuri jika seseorang itu merompak,menggelap wang syarikat pecah amanah,merampas dan meragut. Dalil Wajib Potong Tangan Pencuri Firman Allah وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ فَمَن تَابَ مِن بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Lelaki yang mencuri dan wanita yang mencuri,potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah Maha Perkasa lagi Maha barangsiapa bertaubat di antara pencuri-pencuri itu sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,maka sesungguhnya Allah menerima Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang al-Mâidah ayat 38-39 Syarat-syarat Pencuri 1. Baligh Jika pencuri itu kanak-kanak yang masih belum baligh maka dia tidak akan dikenakan hukum potong tangan. 2. Berakal Jika yang mencuri itu adalah orang gila maka dia tidak akan dikenakan hukum potong tangan. 3. Tanpa paksaan Jika dia mencuri kerana dipaksa oleh orang lain dengan ancaman yang membahayakan nyawanya maka dia tidak akan dikenakan hukum potong tangan. 4. Pencuri itu tahu hukum mencuri dalam islam adalah si pencuri tidak mengetahui kerana jahil dalam agama maka dia tidak akan dikenakan hukum potong tangan tapi akan dikenakan hukum takzir dan wajib ganti barang yang dicuri. Syarat-Syarat Harta Yang Dicuri 1. Barang yang dicuri mencukupi nisab Menurut jumhur Ulama termasuk dalam mazhab as Syafie nisab pencurian itu adalah seperempat dinar atau 3 dirham. Dalil Dari Aisyah bahawa Rasulullah bersabda yang bermaksud “Tidak akan dipotomg tangan pencuri melainkan seperempat dinar atau lebih” “Rasulullah memotong tangan seorang yang mencuri perisai yang nilainya sebesar 3 dirham Muttafaqun Alaihi Satu dinar adalah sama dengan gram emas 24 karat.Perkiraan nisabnya adalah ¼ x = harga semasa emas sekarang ini ialah x RM86 = kecurian adalah Pencuri yang mencuri barang-barang yang nilainya tidak sampai nisab dia tidak akan dikenakan potong tangan tapi dia akan dikenakan hukuman takzir. 2. Mencuri harta dari tempat penjagaan\simpanan Harta yang dicuri itu mesti berada di dalam penjagaan,penyimpanan atau pengawasan pemiliknya. Bentuk penjagaan ini terdiri dari dua kategori Pertama Tempat penjagaan khas seperti peti besi untuk menyimpan perhiasan dan wang, kandang untuk menjaga binatang dan stor untuk menyimpan barang-barang. Kedua Bukan tempat penyimpanan khusus tetapi dia termasuk barang yang dijaga contoh seseorang duduk/tidur di dalam masjid dan meletakkan beg di termasuk dalam penjagaan. Tidak akan dipotong tangan pencuri yang mencuri harta yang tidak Ulama feqh jika satu pintu stor atau kandang terbuka,atau bahagian dindingnya rosak maka ini akan menghilangkan sifat penjagaan,maka pencuri itu tidak akan dipotong tangan, namun mereka akan dikenakan hukuman takzir. 3. Harta yang dicuri adalah harta yang ihtiram layak dimiliki disisi syarak Jika seseorang Muslim menyimpan arak atau Babi atau anjing atau kulit bangkai yang belum disamak di rumahnya kemudian dicuri,hal ini tidak akan menyebabkan pencuri dihukum potong tangan kerana harta tersebut bukanlah satu pemilikan yang layak untuk orang Islam. 4. Harta yang dicuri itu adalah bukan miliknya Tidak dikenakan hukum potong tangan ke atas orang yang mencuri hartanya sendiri seperti mencuri hartanya yang telah disewakan kepada orang lain atau mencuri hartanya yang dia beri pinjam kepada orang lain atau mencuri harta syarikat perkongsiannya. Dalam erti lain,harta yang dicuri tidak ada bahagian hak pencuri atau yang membolehkan pencuri itu memakannya. Oleh itu tidak akan dipotong tangan hamba yang mencuri harta tuanya,ayah yang mecuri harta anaknya,anak yang mencuri harta ayahnya,salah seorang suami-isteri mencuri harta pasangannya,rakan kongsi yang mencuri harta syarikat dan Seorang yang mencuri harta dari Baitul Mal juga tidak akan dipotong tangan kerana Baitul Mal adalah harta bersama orang islam di mana di dalamnya terdapat hak si pencuri sebagai rakyat meskipun kecil bahagiannya. Hudud akan tertolaktidak akan dilaksanakanjika berlaku syubhah.. Hikmah Had Potong Tangan Bagi Pencuri Untuk kita memahami hikmah dari pensyariatan hukum potong tangan bagi kesalahan mencuri,suka saya kongsikan di sini sejarah hukuman had mencuri di di Arab Saudi. Di Tanah Arab satu ketika dahulu,jenayah mencuri dan merompak jemaah haji lelaki dan wanita di Baitullah begitu itu,sebahagian jemaah haji tidak lagi mahu kembali ke Makkah kecuali untuk menunaikan nazar yang itu Hijjaz Kerajaan Saudi telah melaksanakan hudud+qisas sehingga keamanan dapat itu,jenayah mencuri mula berkurangan dan kegiatan merompak lumpuh,sehingga negeri itu menjadi aman. Kejayaan menangani jenayah ini melalui pelaksanaan hukum hudud sangat mengagumkan dan memeranjatkan banyak perkara paling menakjubkan ialah sepanjang 24 tahun hukuman ini dijalankan,hanya 16 orang dikenakan hukuman potong tersiratnya,Kerajaan Saudi berjaya menyelamatkan beribu-ribu tangan’ yang tidak berdosa dengan 16 bilah tangan sahaja! Jelaslah ketegasan ini adalah rahmat kepada masyarakat itu,pengorbanan tangan dan kaki adalah terlalu sedikit bilangannya jika dinisbahkan kepada orang yang keluar dari hukum Allah yang melakukan jenayah melibatkan ribuan orang yang tidak berdosa kehilangan harta benda dan tubuh,malah nyawa mereka. Malah kekerasan hukuman ini juga hakikatnya adalah rahmat kepada orang yang hendak melakukan jenayah,kerana ia menimbulkan ketakutan kepada orang lain untuk seorang pencuri dipotong tangan atau seorang perompak dibunuh,ia sebenarnya menyelamatkan beribu-ribu bakal penjenayah lain. Nah sekarang ini anda sudah jelaskan bagaimana untuk melaksanakan hukuman potong tangan ini..Islam melatakkan syarat yang amat ketat..jadi apa yang hendak anda takut dan risaukan dengan hukuman hudud?Lagi pula anda bukannya pencuri..Hukuman Allah ini telah terbukti berkesan berjaya mengurangkan kadar jenayah kecurian berdasarkan perlaksanaan di Arab saudi..Insya Allah jika ada kelapangan masa lagi saya akan berkongsi pula hukum jenayah merompak dalam islam..